Sabtu, 03 November 2012

Dampak Proyek Pembangunan Arsitektur yang tidak terpakai (Nova Cidade de Kilammba)



Sebuah proyek pembangunan yang sangat besar memiliki beberapa kendala dalam pembangunannya. Apabila proyek tersebut gagal maka tentu akan berakibat fatal. Seperti kasus berikut ini, pembangunan sebuah kota mandiri di afrika tepatnya angola mengalami kegagalan sehingga membuat kota tersebut disebut-sebut sebagai proyek kota hantu.
Di pinggiran Luanda, ibukota Angola, yang menduduki posisi kedua untuk kota termahal di dunia, China membangun sebuah kota bernama Nova Cidade de Kilamba. Nova cidade de Kilamba adalah sebuah proyek pembangunan kota mandiri yang kini disebut sebagai proyek kota hantu. Kota hantu yang dimaksud adalah pembangunan kawasan baru lengkap dengan bangunan dan infrastrukturnya namun sepi peminat.


Kota ini dibangun dari nol dan kini memiliki 750 unit apartemen berlantai delapan, puluhan sekolah, 100 unit toko, stadion dan infrastruktur lainnya. Beberapa pertokoan dan sekolah memang telah beroperasi, ratusan apartemen pun telah ditinggali. Namun denyut kehidupan di Kilamba terasa sangat lemah. Hanya sedikit orang maupun kendaraan yang berlalu lalang di sini. Kalaupun ada, itu hanya karyawan China.
 Awalnya, proyek ini dikembangkan untuk menyediakan hunian yang layak bagi 500 ribu penduduk. Namun, tidak ada satu pun penduduk setempat yang sanggup membeli unit apartemen, dikarenakan harga yang dipatok sangat besar yakni 75 ribu poundsterling atau sekira Rp1,1 miliar (Rp14.694 per pounds). Sebagian besar penduduk Angola adalah masyarakat yang hidup jauh di bawah garis kemiskinan, bahkan cenderung kumuh. Untuk itu, biaya tempat tinggal dengan nilai yang besar tersebut, sangat tidak mungkin untuk dijangkau oleh penduduk setempat.
Kilamba dibangun China International Trust and Investment Corporation (CITIC) selama tiga tahun yang menghabiskan biaya sebesar US$3,5 miliar atau hampir Rp33 triliun. Pembangunan ini seluruhnya dibiayai uang pemerintah China yang harus dikembalikan Angola dalam bentuk minyak mentah. Kota seluas 5.000 hektar ini merupakan proyek terbesar dari pembangunan kota-kota satelit di sekitar Luanda yang dibangun perusahaan-perusahaan China. Pembangunan kota Kilamba ini juga diyakini sebagai salah satu mega proyek terbesar di Afrika.

Kota Kilamba kosong melompong, salah satu buktinya adalah dari 2.800 unit apartemen yang ditawarkan hanya 220 unit yang terjual sejauh ini. Pembangunan kota Kilamba adalah proyek unggulan pemerintah yang digunakan untuk memenuhi janji Presiden Jose Eduardo dos Santos yaitu membangun satu juta rumah dalam waktu empat tahun. Namun, jika apartemen-apartemen itu tak terjual, maka pemerintah Angola akan berpotensi dibebani investasi tak bermanfaat.
Hal ini membuktikan bahwa masih banyak sekali proyek pembangunan sebesar ini yang kurang memperhatikan segala kemungkinan dan kesanggupan para penduduknya. Pembangunan kota ini terlalu besar sedangkan penduduknya tidak memiliki kesanggupan untuk membeli apartemen-apartemen yang ditawarkannya sehingga pembangunan yang terlalu besar ini menjadi gagal dan mengakibatkan terbengkalainya proyek pembangunan kota mandiri di angola tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar