BAB 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini dapat kita
lihat semakin majunya dan modernnya kehidupan ini. modernisasi itu pun dapat
kita rasakan pada pembangunan pembangunan di muka bumi ini. semakin banyak
bangunan berasitektur unik dan canggih. Bangunan yang dirasa kurang fungsional
dan kurang struktural lambat laun menjadi tren masa kini. Banyak bangunan yang
dibangun dengan struktur bangunan yang tidak masuk akal. Adapula bangunan yang
tampak tidak layak menjadi sesuatu hal yang baru pada zaman sekarang.
Modernisasi
ini memberikan banyak dampak dalam arsitektur. Dampak positif dalam arsitektur
ini yaitu semakin banyak negara yang berlomba-lomba membangun bangunan unik nan
cantik namun tetap aman untuk menambah estetika pada negara tersebut. Adapula
pembangunan kota-kota mandiri di berbagai negara, proyek ini dianggap sebagai
proyek yang paling menguntungkan apabila bisa berhasil dilaksanakan.
Selain
itu modernisasi ini juga memberikan dampak negatif terhadap arsitektur.
pembangunan proyek besar besaran seperti kota mandiri semakin bertmabah banyak
akan tetapi di beberapa negara banyak berbagai proyek yang berhasil dibangun
namun akhirnya ditinggalkan begitu saja akibat berbagai hal. Banyak kota-kota
mati dan bangunan mati yang terbengkalai. Hal ini menunjukkan pembangunan
arsitektur tersebut gagal.
Pada tulisan ini akan kita bahas
dampak pembangunan arsitektur pada proyek pembangunan yang gagal atau tidak
terpakai lagi.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian arsitektur?
1.2.2. Apa dampak proyek pembangunan
yang gagal?
1.2.3. Bagaimana menanggulangi
gagalnya proyek pembangunan?
1.3. Tujuan
1.3.1. Mendeskripsikan arsitektur
secara luas
1.3.2. Menjelaskan dampak gagalnya
proyek pembangunan
1.3.3. Menjelaskan penanggulanan
dalam suatu kegagalan proyek pembangunan.
BAB 2 Tinjauan Teori
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian
yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,
desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil
proses perancangan tersebut.
Menurut Vitruvius di
dalam bukunya De Architectura (yang merupakan sumber tertulis paling tua yang
masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan /
Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas);
arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga
unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam
definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan
psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di
dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.
Permukiman manusia di
masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian timbullah surplus produksi,
sehingga masyarakat rural berkembang menjadi masyarakat urban. Kompleksitas
bangunan dan tipologinya pun meningkat. Teknologi pembangunan fasilitas umum
seperti jalan dan jembatan pun berkembang. Tipologi bangunan baru seperti
sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun bermunculan. Arsitektur Religius
tetap menjadi bagian penting di dalam masyarakat. Gaya-gaya arsitektur
berkembang, dan karya tulis mengenai arsitektur mulai bermunculan. Karya-karya
tulis tersebut menjadi kumpulan aturan (kanon) untuk diikuti khususnya dalam
pembangunan arsitektur religius. Contoh kanon ini antara lain adalah
karya-karya tulis oleh Vitruvius, atau Vaastu Shastra dari India purba. Di
periode Klasik dan Abad Pertengahan Eropa, bangunan bukanlah hasil karya
arsitek-arsitek individual, tetapi asosiasi profesi (guild) dibentuk oleh para
artisan / ahli keterampilan bangunan untuk mengorganisasi proyek.
Ketidakpuasan terhadap
situasi sedemikian pada awal abad ke-20 melahirkan pemikiran-pemikiran yang
mendasari Arsitektur Modern, antara lain, Deutscher Werkbund (dibentuk 1907)
yang memproduksi obyek-obyek buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik
merupakan titik lahirnya profesi dalam bidang desain industri.Ketika Arsitektur
Modern mulai dipraktikkan, ia adalah sebuah pergerakan garda depan dengan dasar
moral, filosofis, dan estetis. Kebenaran dicari dengan menolak sejarah dan
menoleh kepada fungsi yang melahirkan bentuk. Arsitek lantas menjadi figur
penting dan dijuluki sebagai "master". Kemudian arsitektur modern
masuk ke dalam lingkup produksi masal karena kesederhanaannya dan faktor
ekonomi.Bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi
lebih multi-disiplin daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan
sekumpulan profesional dalam pengerjaannya. Inilah keadaan profesi arsitek
sekarang ini.
Arsitektur
sekarang ini lebih condong menunjukan ada kecanggihan teknologi. Kecanggihan
teknologi yang mempengaruhi kehidupan arsitektur masa kini menimbulkan berbagai
dampak yang cukup terasa dalam arsitektur. Banyak sekali pembanguna-pembangunan
besar di berbagai penjuru dunia belakangan ini. misalnya saja maraknya pembangunan
kota mandiri. Pembangunan kota mandiri belakangan ini sangat digemari oleh
berbagai negara hal ini ingin menunjukan keunggulan keunggulan yang ada di
dalam negara tersebut. Pembangunan kota mandiri bukan merupakan proyek
pembangunan yang mudah. Harus diperhatikan segala kemungkinan yang akan
terjadi.
Pembangunan
kota mandiri sangat menguntungkan sekaligus sangat sulit untuk di laksanakan.
Karena apabila gagal hal ini bisa berdampak buruk. Bisa jadi kota tersebut
menjad kota mati seperti yang terjadi di beberapa negara saat ini. salah
satunya adalah pulau Hashima (Gunkanjima)
yang merupakan salah satu kota mati yang dulu paling padat penduduknya.
BAB 3. Metodologi
3.1. Metode penulisan
Tulisan dalam karya tulis ini bersifat kajian pustaka atau
library research. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif yang disertai
dengan analisis sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat
dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut.
3.2. Objek Tulisan
Objek tulisan ini adalah Pulau
Hashima atau Gunkanjima yang merupakan salah satu kota mati yang dahulu
memiliki populasi terpadat.
3.3. Teknik pengambilan data
Informasi yang
dikumpulkan adalah informasi yang berkaitan dengan proyek pembangunan
arsitektur yang tidak terpakai yaitu salah satunya gunkanjima sebuah kota mati
yang sudah lama sekali ditinggalkan penduduknya. Informasi ini diperoleh dari
berbagai literature yang terdapat di internet misalnya wikipedia, blogger, dan
sebagainya.
BAB 4. Studi Kasus
Studi kasus kali ini
merupakan sebuah proyek kota mandiri yang telah lama ditinggalkan oleh
penduduknya dikarenakan suatu permasalahan perekonomian. Yaitu Gunkanjima atau
pulau Hashima, di Jepang.
Pulau Hashima (berarti
"Pulau Perbatasan"), umumnya disebut Gunkanjima (berarti "Pulau
Kapal Perang") adalah salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di
Prefektur Nagasaki, sekitar 15 kilometer dari kota Nagasaki. Pulau ini
merupakan pulau yang sangat kecil, dengan panjang hanya sekitar 480 meter dan
lebar 160 meter ! Total panjang garis pantainya tidak lebih dari 1,2 km.
Terletak sekitar 15 km dari kota Nagasaki. Dihuni selama 87 tahun, sejak tahun
1887 hingga 1974, sebagai sebuah lahan pertambangan batubara yang dikelola oleh
Mitsubishi Corporation. Pulau ini -walaupun sangat sempit- dilengkapi dengan
berbagai fasilitas hidup bagi karyawan tambangnya yang mencapai ribuan, berikut
dengan anggota keluarganya masing-masing. Fasilitas itu mencakup asrama /
apartemen, sekolah, pasar, pemandian umum, dsb. Merupakan suatu keajaiban bahwa
pulau sekecil itu bisa menyediakan fasilitas selengkap itu.



Bab 5 Pembahasan
Seperti telah kita bahas
gunkanjima merupakan salah satu contoh pembangunan proyek arsitektur yang
mengalami kegagalan dikarenakan faktor hilangnya mata pencaharian mereka yang
berpusat di pulau tersebut. Pemilik pulau ini secara resmi menutup mata
pencaharian penduduknya dikarenakan bangkrut. Hal ini menyebabkan para penduduk
pulau ini di paksa meninggalkan pulau tersebut sehingga pulau ini menjadi pulau
mati yang tidak berpenghuni sama sekali.
Padahal apabila kita
lihat pulau ini merupakan sebuah pulau kecil yang memiliki fasilitas yang
sangat lengkap. Mulai dari sekolah hingga rumah sakit. Fasilitas selengkap itu
sudah sangat cukup untuk memadai kehidupan para penduduk pulau tersebut. Akan
tetapi sumber mata pencaharian di pulau tersebut bersumber dari batu bara yang
akhirnya harus ditutup akibat pernurunan aktifitas tambang. Penutupan batu bara
ini menyebabkan seluruh penduduk secara paksa di gusur untuk segera
meninggalkan pulau ini.
Setelah bertahun tahun
ditinggalkan penduduknya, pulau hashima menjadi sebuah pulau mati yang sama
sekali tidak berpenghuni. Masih banyak perabotan-perabotan yang tersimpan
didalamnya. Tidak adanya perwatan membuat semua bangunan-banguna tua mulai
runtuh dan bayak sekali reruntuhan kaca di sekitarnya.
Pulau
hashima merupakan salah satu contoh gagalnya proyek pembangunan arsitektur
dikarenakan kurangnya perhatian terhada segala kebutuhan penduduk didalamnya.
Dalam hal ini adalah sumber mata pencaharian. gunkanjima memang dibangun khusus
untuk seluruh karyawan yang bekerja di pertambangan batu bara. Pemiliknya tidak
memikirkan secara detail segala kemungkinan yang akan terjadi. Seharusnya gunkanjima
bisa menjadi salah satu pulau yang maju
dan menjadi sebuah kota dengan penduduk yang padat apabila dijadikan sebagai
objek wisata selain sebagai tempat mencari nafkah. Pulau ini juga seharusnya
bisa menarik seluruh wisatawan sehingga keberadaannya tidak pernah punah. Misalnya
saja dengan membuat objek wisata seperti memperlihatkan pertambangan batu bawar
bagi wisatawan asing sehingga selain sebagai pusat pertambangan gunkanjima bisa
jadi alternatif wisata bagi turis-turis asing di Jepang.
Permasalahan utama gunkanjima
adalah terlalu tertutup bagi pengunjung asing, pulau ini hanya memberikan
fasilitas-fasilitas standar bagi penduduknya. Gunkanjima seharusnya bisa menjadi sebuah kota wisata di
Jepang. Letaknya yang berada ditengah lautan luas sangat indah dan hal ini bisa
dimanfaatkan untuk menarik wisatawan asing. Akan tetapi kurangnya gunkanjima
sudah merupakan proyek bisnis sejak awal dibangunnya, sehingga hal ini menjadi
sebuah kesalahan besar dalam proyek pembangunan. Apabila terjadi kegagalan maka
pulau ini menjadi sebuah pulau mati seperti sekarang.
Seharusnya proyek seperti
ini dibangun tidak hanya memikirkan suatu kepentingan saja tetapi juga bisa mengakomodasi
menjadi sebuah saran bagi kepentingan yang lain sehingga keberadaannya menjadi
seimbang. Dengan begitu maka kehidupan gunkanjima bisa berlangsung lebih lama.
Bab 6. Kesimpulan
Dari
studi kasus di atas dapat disimpulkan bahwa gunkanjima merupakan sebuah kota
yang sangat padat pada masa kejayaannya kota ini dibangun untuk kepentingan
bisnis pertambangan yang didalamnya merupakan karyawan dari perusahaan batu
bara tersebut. Gunkanjima memiliki fasilitas yang lengkap mula dari sekolah hingga
rumah sakit. Akan tetapi pulau ini harus ditutup akibat bangkrutnya perusahaan
pertambangan tersebut. Hal ini menyebabkan seluruh penduduk pulau ini secara
paksa harus keluar dari gunkanjima.
Pulau
ini sejak awal sudah menjadi pulau untuk keperluan bisnis. Tidak ada hal lain
yang diperuntukan dalam pembangunan gunkanjima. Sehingga pada akhirnya
gunkanjima menjadi salah satu pulau mati dengan populasi penduduk yang paling
padat. Gunkanjima sama sekali tidak terawat lagi hingga saat ini sehingga
seluruh bangunan yang sangat kokoh beberapa puluh tahun yang lalu sudah banyak
yang menjadi bangkai.
Kegagalan
proyek pembangunan arsitektur ini mengakibatkan sebuat kota mati yang sangat
terbengkalai dan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Seharusnya proyek ini
bisa menjadi sebuah proyek unggulan apabila gunkanjima dijadikan sebagai sebuah
objek wisata selain sebagai tempat tinggal para buruh pekerja. Untuk itu dalam
pembangunan proyek yang besar ini seharusnya kita memikirkan beberapa
pertimbangan sebelum melaksanan pembangunannya. Sehingga pada akhirnya kota ini
bisa menjadi sebuah kota yang tidak pernah mati.
Sumber :
http://terselubung.blogspot.com/2010/03/kota-gunkanjima-kota-mati-paling.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Hashima
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
http://www.totorotimes.com/urban-exploration/gunkanjima-hashima-battleship-island/