Senin, 06 April 2015

KONSERVASI ARSITEKTUR KAWASAN BOAT QUAY, SINGAPURA

Dahulu Singapore River adalah jalur utama untuk perdagangan dan kegiatan ekonomi di pulau tersebut, dimana sebagian besar sisi selatan sungai merupakan tempat perdagangan berlangsung, tempat itu sekarang dikenal dengan nama Boat Quay. Karena kawasan Boat Quay dulunya merupakan tempat perdagangan yang dijalankan oleh para pemukim Cina maka di daerah tersebut banyak terdapat rumah toko yang berarsitektur Cina. Rumah toko ini menjadi keunikan dan daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Boat Quay sehingga oleh pemerintah Singapura dikonservasi pada tahun 1986 sebagai bagian dari rencana induk untuk melestarikan seluruh Sungai Singapura dan sekitarnya. Bangunan-bangunan rumah toko di area tersebut dipertahankan dan ditambahkan kafe-kafe tenda di sepanjang tepi sungai Singapura dan jalan di area ini dimaksimalkan sebagai jalur pedestrian (jalur pejalan kaki).
  


Kawasan Boat Quay
Pada pertengahan tahun 1980an, Urban Redevelopment Authority mengumumkan rencana untuk menjadikan Boat Quay sebagai bagian dari rencana induk untuk melestarikan seluruh Singapore River dan sekitarnya. Mulai tahun 1993 pemerintah Singapura mengeluarkan circular/ surat edaran tentang konservasi bangunan yang berisi panduan konservasi bangunan beratap datar termasuk M & E bangunan beratap datar, revisi panduan Konservasi Bangunan di kawasan Boat Quay dan himbauan agar tetap mempertahankan lantai dan tangga yang terbuat dari kayu untuk menjaga keaslian arsitektur bangunan bersejarah hingga mengenai konservasi bagian bangunan yang menampung kegiatan bersantai. Peraturan-peraturan tersebut diterapkan dengan patuh oleh para pengelola dan pengguna bangunan di kawasan Boat Quay.
Selain itu adapula peraturan yang dikeluarkan pemerintah Singapura tahun 2002 di kawasan Boat Quay yang berisi mengenai panduan perancangan mulai struktur, ukuran kios, hingga ketinggian lantai.
Sirkulasi
Berdasarkan gambaran di lapangan bahwa sirkulasi yang terdapat pada kawasan Boat Quay berupa jalur pedestrian dan di sisi jalur pedestian yang menghadap sungai terdapat jajaran kafe-kafe dengan atap payung yang merupakan bangunan non permanen dan sisi lainnya berdiri bangunan permanen yang berfungsi sebagai kafe beserta tempat tinggal.
Jalur pedestrian memiliki lebar ± 5 meter antar sisi trotoar, dengan lebar trotoar 1,5 meter yang difungsikan sebagai bagian dari kafe. Material yang digunakan yaitu berbahan conblock dengan warna merah bata, namun ada di salah satu kafe menggunakan warna hitam dan putih untuk motif conblok sebagai pengarah pengunjung masuk ke dalam kafe tersebut.
  


Berdasarkan teori Roger Trancik, tentang linkage yaitu garis/ line, menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa, maka sirkulasi di kawasan Boat Quay secara visual membentuk garis/ line yang menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa berupa deretan bangunan ruko. Dimana garis/ line ini menghubungkan dua daerah secara netral yakni kawasan Boat Quay dengan kawasan Clarke Quay yang dihubungkan oleh underpass.
Selain menghubungkan kawasan Clarke Quay dengan kawasan Boat Quay, alur sirkulasi ini juga terhubung langsung ke Elgin Bridge (South Bridge Road) menggunakan sirkulasi vertikal berupa tangga.
Orientasi Bangunan
Dari studi lapangan di kawasan Boat Quay yang berada di sisi selatan sungai Singapura, dapat dilihat bahwa orientasi bangunan di kawasan Boat Quay mengikuti garis tepi sungai yang mengarah ke arah utara dengan muka bangunan menghadap sungai Singapura. Orientasi bangunan yang menghadap utara adalah orientasi yang sangat baik karena area di sekitar bangunan akan terhindar dari sinar matahari langsung. Orientasi bangunan yang ada di kawasan tepi sungai Ciliwung di Jakarta Kota memiliki kesamaan dengan kawasan Boat Quay, namun bangunan-bangunan yang berada di sisi sungai mengarah kearah barat laut. Karena pada zaman kolonial sungai ini digunakan sebagai jalur transportasi maka seluruh bangunan di sepanjang tepi sungai memiliki orientasi menghadap sungai Ciliwung dengan mengikuti garis tepi sungai.


Bentuk Massa Bangunan
Bentuk bangunan ruko di kawasan Boat Quay berbentuk row house (rumah kopel) yaitu deretan rumah yang memiliki bentuk dan fasad yang sama, saling menempel dan memiliki dinding pembatas bersama-sama. Deretan massa bangunan di kawasan ini membentuk garis linear dengan mengikuti tepian sungai Singapura yang berbentuk cekungan menyerupai bentuk perut ikan.
Tampak dan Suasana Ruang
Tampak bangunan yang terdapat di kawasan Boat Quay lebih dominan memiliki tipologi bangunan Cina, tipologi tersebut dapat terlihat dari bentuk-bentuk ornamen pada pintu, jendela dan atap






Sumber :

Maulina, Lily, Nurhidayah, Fika Masruroh. (2012). KAJIAN KONSERVASI KAWASAN BANTARAN SUNGAI STUDI KASUS: BOAT QUAY SINGAPURA DAN SUNGAI CILIWUNG JAKARTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar