Dahulu Singapore River adalah
jalur utama untuk perdagangan dan kegiatan ekonomi di pulau tersebut, dimana
sebagian besar sisi selatan sungai merupakan tempat perdagangan berlangsung,
tempat itu sekarang dikenal dengan nama Boat Quay. Karena kawasan Boat Quay dulunya
merupakan tempat perdagangan yang dijalankan oleh para pemukim Cina maka di
daerah tersebut banyak terdapat rumah toko yang berarsitektur Cina. Rumah toko
ini menjadi keunikan dan daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Boat Quay sehingga
oleh pemerintah Singapura dikonservasi pada tahun 1986 sebagai bagian dari
rencana induk untuk melestarikan seluruh Sungai Singapura dan sekitarnya.
Bangunan-bangunan rumah toko di area tersebut dipertahankan dan ditambahkan
kafe-kafe tenda di sepanjang tepi sungai Singapura dan jalan di area ini
dimaksimalkan sebagai jalur pedestrian (jalur pejalan kaki).
Kawasan Boat Quay
Pada pertengahan tahun 1980an, Urban Redevelopment
Authority mengumumkan rencana untuk menjadikan Boat Quay sebagai
bagian dari rencana induk untuk melestarikan seluruh Singapore River dan
sekitarnya. Mulai tahun 1993 pemerintah Singapura mengeluarkan circular/ surat edaran tentang
konservasi bangunan yang berisi panduan konservasi bangunan beratap datar
termasuk M & E bangunan beratap datar, revisi panduan Konservasi Bangunan
di kawasan Boat Quay dan himbauan agar tetap mempertahankan lantai dan
tangga yang terbuat dari kayu untuk menjaga keaslian arsitektur bangunan
bersejarah hingga mengenai konservasi bagian bangunan yang menampung kegiatan
bersantai. Peraturan-peraturan tersebut diterapkan dengan patuh oleh para
pengelola dan pengguna bangunan di kawasan Boat Quay.
Selain itu adapula
peraturan yang dikeluarkan pemerintah Singapura tahun 2002 di kawasan Boat
Quay yang berisi mengenai panduan perancangan mulai struktur, ukuran kios,
hingga ketinggian lantai.
Sirkulasi
Berdasarkan gambaran di lapangan bahwa sirkulasi yang terdapat pada
kawasan Boat Quay berupa jalur pedestrian dan di sisi jalur pedestian yang
menghadap sungai terdapat jajaran kafe-kafe dengan atap payung yang merupakan
bangunan non permanen dan sisi lainnya berdiri bangunan permanen yang berfungsi
sebagai kafe beserta tempat tinggal.
Jalur pedestrian memiliki lebar ± 5 meter antar sisi trotoar, dengan
lebar trotoar 1,5 meter yang difungsikan sebagai bagian dari kafe. Material
yang digunakan yaitu berbahan conblock dengan warna merah bata, namun ada di
salah satu kafe menggunakan warna hitam dan putih untuk motif conblok sebagai
pengarah pengunjung masuk ke dalam kafe tersebut.
Berdasarkan teori Roger Trancik, tentang linkage yaitu garis/ line,
menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa, maka
sirkulasi di kawasan Boat Quay secara visual membentuk garis/ line yang
menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa berupa
deretan bangunan ruko. Dimana garis/ line ini menghubungkan dua daerah secara
netral yakni kawasan Boat Quay dengan kawasan Clarke Quay yang dihubungkan oleh
underpass.
Selain menghubungkan kawasan Clarke Quay dengan kawasan Boat Quay, alur
sirkulasi ini juga terhubung langsung ke Elgin Bridge (South Bridge Road)
menggunakan sirkulasi vertikal berupa tangga.
Orientasi Bangunan
Dari studi lapangan di kawasan Boat Quay yang berada di sisi selatan
sungai Singapura, dapat dilihat bahwa orientasi bangunan di kawasan Boat Quay
mengikuti garis tepi sungai yang mengarah ke arah utara dengan muka bangunan
menghadap sungai Singapura. Orientasi bangunan yang menghadap utara adalah
orientasi yang sangat baik karena area di sekitar bangunan akan terhindar dari
sinar matahari langsung. Orientasi bangunan yang ada di kawasan tepi sungai
Ciliwung di Jakarta Kota memiliki kesamaan dengan kawasan Boat Quay, namun
bangunan-bangunan yang berada di sisi sungai mengarah kearah barat laut. Karena
pada zaman kolonial sungai ini digunakan sebagai jalur transportasi maka
seluruh bangunan di sepanjang tepi sungai memiliki orientasi menghadap sungai
Ciliwung dengan mengikuti garis tepi sungai.
Bentuk Massa Bangunan
Bentuk bangunan ruko di kawasan Boat Quay berbentuk row house (rumah
kopel) yaitu deretan rumah yang memiliki bentuk dan fasad yang sama, saling
menempel dan memiliki dinding pembatas bersama-sama. Deretan massa bangunan di
kawasan ini membentuk garis linear dengan mengikuti tepian sungai Singapura
yang berbentuk cekungan menyerupai bentuk perut ikan.
Tampak dan Suasana Ruang
Tampak bangunan yang terdapat di kawasan Boat Quay lebih dominan
memiliki tipologi bangunan Cina, tipologi tersebut dapat terlihat dari
bentuk-bentuk ornamen pada pintu, jendela dan atap
Sumber :
Maulina, Lily,
Nurhidayah, Fika Masruroh.
(2012). KAJIAN KONSERVASI KAWASAN BANTARAN SUNGAI STUDI KASUS: BOAT QUAY
SINGAPURA DAN SUNGAI CILIWUNG JAKARTA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar