Kamis, 21 Juni 2012

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN (Budaya Tionghoa)




Manusia sangat identik dengan kebudayaan, dalam kehidupan mereka sehari-hari mereka memiliki perbedaan perilaku bahkan kebudayaan yang mereka anut dan pada akhirnya berkaitan reta dengan adat istiadat dalam kehidupan mereka. DI bawah ini akan dibahas mengenai apa arti manusia secara luas, arti dari kebudayaan itu sendiri serta akan dibahas pula salah satu budaya yang sudah sering kita dengar dan sering kita lihat dan merupakan salah satu kebudayaan yang unik dan menarik untuk kita kenali yaitu kebudayaan orang Tionghoa.
Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entahlaki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

Kebudayaan dan peradaban

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra, serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke Palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadikmenjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmupengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

BUDAYA TIONGHOA
Tionghoa (dialek Hokkien dari kata  [中華], yang berarti Bangsa Tengah; dalam Bahasa Mandarin ejaan Pinyin, kata ini dibaca "zhonghua") merupakan sebutan lain untuk orang-orang dari suku atau ras Tiongkok di Indonesia. Kata ini dalam bahasa Indonesia sering dipakai untuk menggantikan kata "Cina" yang kini memiliki konotasi negatif karena sering digunakan dalam nada merendahkan. Kata ini juga dapat merujuk kepada orang-orang keturunan Cina yang tinggal di luar Republik Rakyat Cina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Taiwan. Pembicaraan mengenai Tionghoa di Indonesia biasanya meliputi percaturan orang-orang Tionghoa dalam politik, sosial dan budaya di Indonesia.
Kebudayaan Tionghoa merupakan salah satu pembentuk dan bagian integral yang tak terpisahkan dari kebudayaan nasional Indonesia sekarang ini. Kebudayaan Tionghoa di Indonesia walau berakar dari budaya leluhur, namun telah sangat bersifat lokal dan mengalami proses asimilasi dengan kebudayaan lokal lainnya. Akibat tekanan rezim Orde Baru, banyak dari antara orang Tionghoa telah menanggalkan nama aslinya dan menggunakan nama-nama lokal, meskipun secara diam-diam masih memakainya untuk kegiatan di kalangan mereka. Namun seiring dengan terjadinya Reformasi, tanpa rasa takut mereka kembali menggunakan nama Tionghoa mereka, meskipun masih banyak yang enggan memakainya kembali.
1.    Nama Tionghoa
Nama Tionghoa adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Cina, Republik Cina, Hong Kong, Makau dan keturunan Tionghoa di negara-negara lainnya.
Nama Tionghoa biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil terjemahan dari bahasa lain sehingga tidak dianggap sebagai nama Tionghoa. Nama Tionghoa mengandung marga dan nama. Marga Tionghoa diletakkan di depan nama, biasanya 1 sampai 2 karakter; nama mengikuti marga.
Sekarang ini, biasanya untuk memudahkan orang yang memiliki nama Tionghoa juga memiliki romanisasi dari lafal nama Tionghoa mereka ataupun memiliki nama Barat. Sistem romanisasi yang paling baku dan paling banyak digunakan sekarang ini adalah sistem Hanyu Pinyin. Tata cara penulisan nama Tionghoa dalam bentuk romanisasi yang paling sering digunakan saat ini adalah dengan memisahkan antara suku-kata marga dan nama.
a.     Mao Zedong; Mao adalah marga 1 karakter, Zedong adalah nama 2 karakter
  1. Jiang Zemin; Jiang adalah marga 1 karakter, Zemin adalah nama 2 karakter
2.   Mitologi Cina
Mitologi Cina adalah kumpulan sejarah, cerita rakyat, ritual, Fabel dan kepercayaan yang diturunkan secara turun-temurun dalam tradisi orang Cina. Mitologi ini kemudian berkembang menjadi Kepercayaan tradisional Tionghoa setelah mendapat pengaruh Taoisme, Agama Buddha dan ajaran Konfusius. Seperti halnya Mitologi Yunani atau Mitologi Nordik yang kaya akan mitos, sebagian orang percaya isi Mitologi Cina adalah catatan sejarah yang nyata karena memiliki mitos  dan legenda pembentukkan tradisi  atau sejarah Cina.
Sumber terbesar Mitologi Cina adalah catatan tertulis berupa literatur. Salah satu jenis yang memuat cerita Mitologi Cina disebut juga Zhiguai yang merupakan anekdot atau cerpen oleh pemeluk agama Buddha dan Tao yang menggunakan tulisan untuk menyebarkan agama, dalam hal ini banyak diisi oleh kejadian aneh yang tidak rasional atau tentang orang suci serta dewa-dewi. Mitologi Cina pun disajikan dalam bentuk Duanpian Xiaoshuo yang merupakan kumpulan cerita pendek.] Kisah aneh Liaozhai adalah salah satu jenis duanpian xiaoshuo yang terkenal.
3.    Kalender Tionghoa
Imlek atau Kalender Tionghoa adalah kalender lunisolar yang dibentuk dengan menggabungkan kalender bulan dan kalender Matahari. Kalender Tionghoa sekarang masih digunakan untuk memperingati berbagai hari perayaan tradisional Tionghoa dan memilih hari yang paling menguntungkan untuk perkawinan atau pembukaan usaha. Kalender Tionghoa dikenal juga dengan sebutan lain seperti "Kalender Agrikultur", "Kalender Yin" (karena berhubungan dengan aspek bulan), "Kalender Lama" setelah "Kalender Baru" yaitu Kalender Masehi, diadopsi sebagai kalender resmi, dan "Kalender Xià " yang pada hakikatnya tidak sama dengan kalender saat ini.
Kedua belas binatang yang melambangkan kedua belas Cabang Bumi adalah, sesuai urutannya:

a.     tikus
b.    kerbau
c.     macan
d.    kelinci
e.     naga
f.     ular
g.    kuda
h.     kambing
i.      kera
j.      ayam
k.     anjing
l.      babi


Kalender Tionghoa memiliki aturan yang sedikit berbeda dengan kalender umum, seperti: perhitungan bulan adalah rotasi bulan pada bumi. Berarti hari pertama setiap bulan dimulai pada tengah malam hari bulan muda astronomi. (Catatan, "hari" dalam Kalender Tionghoa dimulai dari pukul 23:00 dan bukan pukul 00:00 tengah malam). Satu tahun ada 12 bulan, tetapi setiap 2 atau 3 tahun sekali terdapat bulan ganda (rùnyuè, 19 tahun 7 kali). Berselang satu kali jiéqì (musim) tahun Matahari Cina adalah setara dengan satu pemulaan Matahari ke dalam tanda zodiak tropis. Matahari selalu melewati titik balik Matahari musim dingin (masuk Capricorn) selama bulan 11.
4.    Budaya Minum Teh
Minum teh telah menjadi semacam ritual di kalangan masyarakat Tionghoa. Di Cina, budaya minum teh dikenal sejak 3.000 tahun sebelum Masehi (SM), yaitu pada zaman Kaisar Shen Nung berkuasa. Bahkan, berlanjut di Jepang sejak masa Kamakaru (1192 – 1333) oleh pengikutZen.
Tujuan minum teh, agar mereka mendapatkan kesegaran tubuh selama meditasi yang bisa memakan waktu berjam-jam. Pada akhirnya, tradisi minum teh menjadi bagian dari upacara ritual Zen. Selama abad ke-15 hal itu menjadi acara tetap berkumpul di lingkungan khusus untuk mendiskusikan berbagai hal. Meski saat itu belum bisa dibuktikan khasiat teh secara ilmiah, namun masyarakat Tionghoa sudah meyakini teh dapat menetralisasi kadar lemak dalam darah, setelah mereka mengonsumsi makanan yang mengandung lemak. Mereka juga percaya, minum teh dapat melancarkan buang air seni, menghambat diare, dan sederet kegunaan lainnya.
5.    Kepercayaan Tradisional
Kepercayaan tradisional Tionghoa ialah tradisi kepercayaan rakyat yang dipercayai oleh kebanyakan bangsa Tionghoa dari suku Han. Kepercayaan ini tidak mempunyai kitab suci resmi dan sering merupakan sinkretisme antara beberapa kepercayaan atau filsafat antara lain BuddhismeKonfusianisme dan Taoisme. Kepercayaan tradisional Tionghoa ini juga mengutamakan lokalisme seperti dapat dilihat pada penghormatan pada datuk di kalangan Tionghoa di Sumatera sebagai pengaruh dari kebudayaan Melayu.
Secara umum, kepercayaan tradisional Tionghoa mementingkan ritual penghormatan yaitu:
1.    Penghormatan leluhur: Penghormatan kepada nenek moyang merupakan intisari dalam kepercayaan tradisional Tionghoa. Ini dikarenakan pengaruh ajaran Konfusianisme yang mengutamakan bakti kepada orang tua termasuk leluhur jauh.
2.    Penghormatan dewa-dewi: Dewa-dewi dalam kepercayaan tradisional Tionghoa tak terhitung jumlahnya, ini tergantung kepada popularitas sang dewa atau dewi. Mayoritas dewa atau dewi yang populer adalah dewa-dewi yang merupakan tokoh sejarah, kemudian dikultuskan sepeninggal mereka karena jasa yang besar bagi masyarakat Tionghoa di zaman mereka hidup.

6.    Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional Tionghoa adalah praktik pengobatan tradisional yang dilakukan di Cina dan telah berkembang selama beberapa ribu tahun. Praktek pengobatan termasuk pengobatan herbal, akupunktur, dan pijat Tui Na. Pengobatan ini digolongkan dalamkedokteran Timur, yang mana termasuk pengobatan tradisional Asia Timur lainnya seperti Kampo (Jepang) dan Korea. Pengobatan Tradisional Tionghoa percaya bahwa segala proses dalam tubuh manusia berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, penyakit disebabkan oleh ketidakharmonisan antara lingkungan di dalam dan di luar tubuh seseorang. Gejala ketidakseimbangan ini digunakan dalam pemahaman, pengobatan, dan pencegahan penyakit.
Teori yang digunakan dalam pengobatan didasarkan pada beberapa acuan filsafat termasuk teori Yin-yang, lima unsur (Wu-xing), sistemmeridian tubuh manusia (Jing-luo), teori organ Zang Fu, dan lainnya. Diagnosis dan perawatan dirujuk pada konsep tersebut. Pengobatan tradisional Cina tidak jarang berselisih dengan kedokteran Barat, namun beberapa praktisi mengombinasikannya dengan prinsip kedokteran berdasarkan pembuktian.
Terdapat empat macam metode diagnosis pada pengobatan tradisional Tionghoa: mengamati, mendengar dan menghidu, menanyakan riwayat, dan menyentuh. The pulse-reading component of the touching examination is so important that Chinese patients may refer to going to the doctor as "Going to have my pulse felt". Terdapat delapan cara pengobatan:

b.      Tui na - terapi pijat
c.      Akupunktur 
d.      Obat herbal Tionghoa
e.      Terapi makanan Tionghoa 
f.       Qigong dan latihan meditas- pernapasan lainnya
g.      T'ai Chi Ch'uan  dan seni bela diri Tionghoa lainnya
h.      Feng shui 
i.       AstrologiTionghoa







18 komentar:

  1. terimakasih atas infonya semoga bermanfaat

    BalasHapus
  2. artikelnya menarik,,,terimakasih atas informasinya

    BalasHapus
  3. informasi yang menarik,dan bermanfaat.
    mkasih gan

    BalasHapus
  4. thanks infonya...
    di tunggu info selanjutnya

    BalasHapus
  5. menarik infonya...
    di tunggu postingan selanjutnya

    BalasHapus
  6. terimakasih informasinya,menarik sekali,saya tunggu informasi selanjutnya

    BalasHapus
  7. bagus sekali info nya gan
    sangat menarik untuk di baca
    ditunggu update selanjut nya

    BalasHapus
  8. makin menarik info nya
    dan bermanfaat
    terimakasih atas info nya

    BalasHapus
  9. banyak sekali info yang berguna di blog ini
    saya senang berkunjung ke blog anda

    BalasHapus
  10. terimakasih atas informasinya senang bisa berkunjung ke blog anda

    BalasHapus
  11. terimakasih atas informasinya
    di yunggu postingan selanjutnya
    sukses terus gan

    BalasHapus
  12. terimakasih atas informasinya
    di tunggu informasi selanjutnya

    BalasHapus
  13. terimakasih atas informasinya
    di tunggu informasi selanjutnya
    sukses terus

    BalasHapus
  14. menrik sekali postingan dalam blogini sangat bagus dan penuh wawasan terimakasih

    BalasHapus